Diposting oleh
Unknown
|
di
00.40
|
Matahari adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira
109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram,
330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86% massa total Tata
Surya. Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium.
Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari
elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon,
neon,
besi,
dan lain-lain.
Matahari terbentuk sekitar
4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam
sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah,
sementara sisanya memimpih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi Tata Surya.
Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang
lain terbentuk dengan
proses serupa. Klasifikasi bintang
Matahari, berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret
utama G (G2V) dan sering digolongkan sebagai katai kuning
karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuning-merah. Meski warnanya putih, dari permukaan
Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan pembauran
cahaya biru di atmosfer. Menurut label kelas spektrum,G2 menandakan suhu
permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V
menandakan bahwa Matahari, layaknya bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Di
intinya, Matahari memfusi 620 juta ton metrik hidrogen setiap detik.
Dulu, Matahari dipandang para
astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting. Sekarang, Matahari dianggap
lebih terang daripada sekitar 85% bintang di galaksi Bima Sakti yang didominasi katai merah. Magnitudo absolut Matahari adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai
bintang yang paling dekat dengan Bumi, Matahari adalah benda tercerah di langit
dengan magnitudo tampak −26,74. Korona
Matahari yang panas terus meluas di luar angkasa dan menciptakan angin matahari, yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak
hingga heliopause sekitar 100 AU. Gelembung di medium antarbintang yang
terbentuk oleh angin matahari, heliosfer, adalah struktur bersambung
terbesar di Tata Surya.
Matahari saat ini bergerak
melalui Awan Antarbintang Lokal
(dekat Awan G) di zona Gelembung Lokal, tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion di galaksi Bima Sakti. Dari 50 sistem bintang terdekat dalam jarak 17 tahun cahaya dari Bumi
(bitnang terdekat adalah katai merah bernama Proxima Centauri sekitar 4,2 tahun cahaya), Matahari memiliki
massa terbesar keempat. Matahari mengorbit pusat Bima Sati pada jarak kurang
lebih 24.000–26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dilihat dari kutub utara
galaksi, Matahari merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam kurun sekitar
225–250 juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi latar
belakang gelombang mikro kosmis (CMB) ke arah konstelasi Hydra dengan
kecepatan 550 km/detik, kecepatan Matahari relatif terhadap CMB sekitar
370 km/detik ke arah Crater atau Leo.
Jarak rata-rata Matahari dari
Bumi sekitar 149.6 juta kilometer (1 AU), meski jaraknya bervariasi seiring pergerakan Bumi
menjauhi perihelion pada bulan Januari hingga aphelion pada bulan Juli. Pada jarak rata-rata ini, cahaya
bergerak dari Matahari ke Bumi selama 8 menit 19 detik. Energi
sinar matahari ini membantu perkembangan nyaris semua
bentuk kehidupan di Bumi melalui fotosintesis dan mengubah iklim dan cuaca Bumi. Dampak luar
biasa Matahari terhadap Bumi sudah diamati sejak zaman prasejarah. Matahari juga dianggap oleh sejumlah
peradaban sebagai dewa. Pemahaman ilmiah yang akurat
mengenai Matahari berkembang perlahan. Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan
ternama mulai sedikit tahu tentang komposisi fisik dan sumber tenaga Matahari.
Pemahaman ini masih terus berkembang sampai sekarang. Ada sejumlah anomali perilaku Matahari yang belum dapat dijelaskan secara
ilmiah.
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari
Read more...
Diposting oleh
Unknown
|
di
22.37
|
Planet (dari bahasa Yunani Kuno αστήρ πλανήτης (astēr planētēs), berarti
"bintang pengelana") adalah benda astronomi yang mengorbit
sebuah bintang atau sisa bintang yang cukup
besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar
untuk menciptakan fusi termonuklir, dan
telah "membersihkan" daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal. Kata planet sudah lama ada dan memiliki
hubungan sejarah, sains, mitologi, dan agama. Oleh peradaban kuno, planet dipandang
sebagai sesuatu yang abadi atau perwakilan dewa.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, pandangan manusia terhadap planet berubah.
Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi
Internasional (IAU) mengesahkan sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan
planet di Tata Surya. Definisi ini dipuji namun juga
dikritik dan masih diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan karena tidak mencakup
benda-benda bermassa planet yang
ditentukan oleh tempat atau benda orbitnya. Meski delapan benda planet yang
ditemukan sebelum 1950 masih dianggap "planet" sesuai definisi
modern, sejumlah benda angkasa seperti Ceres, Pallas, Juno, Vesta (masing-masing objek di sabuk asteroid Matahari), dan Pluto
(objek trans-Neptunus yang pertama ditemukan) yang dulunya dianggap planet oleh
komunitas ilmuwan sudah tidak dipermasalahkan lagi.
Ptolomeus menganggap planet mengelilingi Bumi dengan gerakan deferen dan
episiklus. Walaupun ide planet mengelilingi Matahari sudah lama diutarakan, baru pada
abad ke-17 ide ini terbukti oleh pengamatan teleskop Galileo Galilei. Dengan
analisis data observasi yang cukup teliti, Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet tidak berbentuk
lingkaran, melainkan elips.
Seiring perkembangan peralatan observasi, para astronom mengamati bahwa planet berotasi pada sumbu miring dan
beberapa di antaranya memiliki beting es dan musim
layaknya Bumi. Sejak awal Zaman Angkasa,
pengamatan jarak dekat oleh wahana antariksa membuktikan bahwa Bumi dan planet-planet lain
memiliki tanda-tanda vulkanisme, badai,
tektonik, dan bahkan hidrologi.
Secara umum, planet terbagi menjadi dua
jenis utama: raksasa gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Sesuai definisi IAU, ada delapan
planet di Tata Surya. Menurut jaraknya dari Matahari (dekat ke jauh), ada empat planet kebumian, Merkurius, Venus, Bumi,
dan Mars, kemudian empat raksasa gas, Yupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus. Enam planet di antaranya dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih. Selain itu, IAU mengakui lima planet kerdil[3]
dan ratusan ribu benda kecil Tata Surya.
Mereka juga masih mempertimbangkan benda-benda lain untuk digolongkan sebagai
planet.
Sejak 1992, ratusan planet yang mengelilingi
bintang-bintang lain ("planet luar surya" atau "eksoplanet") di Bima Sakti telah ditemukan. Per 22 Maret 2013, 861 planet luar
surya yang diketahui (di 677 sistem planet dan 128 sistem multiplanet) terdaftar di Extrasolar Planets Encyclopaedia. Ukurannya beragam, mulai
dari planet daratan mirip Bumi hingga raksasa gas yang lebih besar daripada
Yupiter. Pada tanggal 20 Desember 2011, tim Teleskop Luar Angkasa Kepler
menemukan dua planet luar surya seukuran Bumi, Kepler-20e
dan Kepler-20f,
yang mengorbit bintang mirip
Matahari, Kepler-20. Studi
tahun 2012 yang menganalisis data mikrolensa
gravitasi memperkirakan setiap bintang di Bima Sakti rata-rata
dikelilingi oleh sedikitnya 1,6 planet. Sejumlah astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) melaporkan
pada Januari 2013 bahwa sedikitnya 17 miliar eksoplanet seukuran Bumi (tepatnya
0,8–1,25 massa Bumi) dengan periode orbit 85 hari atau kurang berada di
galaksi Bima Sakti.
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Planet
Read more...
Diposting oleh
Unknown
|
di
22.18
|
Sabuk asteroid adalah bagian Tata Surya terletak kira-kira antara orbit planet Mars
dan Jupiter. Daerah ini dipenuhi oleh sejumlah objek tak beraturan
yang disebut asteroid atau planet kerdil. Sabuk asteroid disebut juga
sebagai sabuk utama (main belt) untuk membedakan dari konsentrasi
planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk Kuiper dan scattered disc.
Lebih dari separuh massa sabuk utama
terdapat di empat terbesar objek: Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea. Kesemuanya berdiameter lebih dari 400 km, sementara
Ceres, planet kerdil yang ada di sabuk utama memiliki diameter sekitar 950
kilometer. Selebihnya
mempunyai berbagai ukuran sampai sekecil partikel debu. Distribusi penyebaran
bahan asteroid ini sangat tipis sehingga kapal ruang angkasa dapat melewatinya
tanpa celaka. Akan tetapi, ada tabrakan antara asteroid-asteroid besar, yang
menghasilkan kumpulan asteroid yang memiliki karakteristik yang mirip (orbital
dan komposisi). Tabrakan juga menghasilkan debu yang membentuk komponen utama
cahaya zodiak (zodiacal light). Sebuah asteroid di dalam sabuk utama
dapat dikategorikan berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar jatuh ke dalam
tiga kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type)
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/sabuk asteroid
Read more...
Diposting oleh
Unknown
|
di
22.13
|
Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke
atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut
disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram pada saat meteoroid
memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet
Venus, dapat disebut sebagai bolide. Jika suatu meteoroid tidak habis
terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda
yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain
dapat membentuk impact crater.
Selain meteor, kita juga perlu tahu juga tentang
meteorit. Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan
kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena
sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan
sebagainya. Dan yang tidak kalah menarik terkait meteor adalah fenomena Hujan
Meteor.
Hujan meteor adalah
fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada
langit malam. Meteor ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang
dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir, dan hampir semuanya hancur
sebelum mencapai permukaan Bumi. Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut
meteorit. Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah
komet dan melalui serpihannya. Setelah mengetahui Pengertian Meteor, hal
lain yang terkait Meteor adalah Atmosfer Bumi.
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Meteor
Read more...